MANGUNINEWS.COM, Manado – Curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang di beberapa lokasi berpotensi akan mengganggu pemungutan suara pada Rabu 14 Februari 2024. Maka dari itu, tentu kondisi ini harus diantisipasi oleh penyelenggara pemilihan umum (pemilu).
Kepada RRI, pengamat kepemiluan, Ferry Daud Liando pun menyebut beberapa persoalan yang bisa mengancam jika cuaca tidak mendukung.
“Pertama, bisa jadi ada logistik tidak tiba tepat waktu ke lokasi TPS, diakibatkan adanya titik longsor yang menghambat transportasi pengangkut logistik. Kedua, intensitas hujan yang tinggi bisa saja berpotensi banjir, sehingga lokasi penampungan logistik bisa terganggu,” ujarnya.
Ia menuturkan, bahwa jika terjadi hujan lebat, maka partisipasi pemilih akan rendah. “Waktu pencoblosan hanya batas pukul 13.00, sehingga kemungkinan tidak semua pemilih akan tertampung jika pencoblosan akan membludak di waktu tertentu,” katanya.
Diungkapkannya juga, hujan lebat disertai angin kencang kerap terjadi pemadaman listrik. Seperti diketahui, salah satu alat KPPS adalah menggunakan media teknologi seperti printer dan scaner, jadi semuanya menggunakan listrik untuk mengoperasionalkan.
“Tenda yang dibangun sebagai TPS bisa saja diterjang angin kencang dan dapat merusak logistik seperti plano, surat suara, kotak suara atau barang-barang penting lainnya,” tukas Liando.
Dirinya pula menegaskan, bahwa KPU perlu berkoordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya, guna memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar.
“Pihak PLN harus dilibatkan, pemerintah daerah perlu siap mengirimkan personelnya membantu petugas KPPS jika keadaan yang tidak diinginkan akan terjadi,” tandasnya.
