Demokrasi Akel, GAMKI dan KPU Minsel Gagas Pilkada Damai Berdasar Kearifan Lokal

Sulta – Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Gerakan Angkatan Muda Kristen (GAMKI) Minahasa Selatan (Minsel), melaksanakan pleno perdana di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Talaitad, Kecamatan Suluun-Tareran (Sulta), Sabtu (27/07/24).

Diketahui, agenda itu digelar bertujuan untuk mempersiapkan program kerja bagi pengurus dan anggota DPC GAMKI Minsel ke depannya. Inovasi dan penelitian terbaru dalam bidang masing-masing diharapkan mampu memperkokoh kepengurusan kali ini.

Tidak hanya itu, sebelum pelaksanaan pleno perdana didahului dengan study meeting dengan pembicara Dr. Verry Londa, S.Sos., M.Si. yang terfokus pada materi Lokal Wisdom Captikus dan Kalfein Wuisan, M.Pd dengan materi Captikus dari perspektif kebudayaan Minahasa.

Kemudian, dilanjutkan dengan turun langsung ke tempat produksi penyulingan Captikus (porno) yang bertujuan berdiskusi dengan para petani.

“Pohon seho dalam bahasa Totemboan, disebut akel. Artinya penjaga dan pelindung wadah hidup. Pohon akel, menghasilkan air nira yang disebut saguer atau upe’. Upe’ dapat dimaknai sebagai minuman penghormatan,” ucap Wuisan.

“Sehingga, bila GAMKI Minsel hendak menjadikan kearifan lokal sebagai panduan dalam pelaksanaan Pilkada Minsel 2024, dapat mengambil makna dan nilai dari pohon akel,” sambungnya.

Terpantau, usai menindaklanjuti proses penyulingan Captikus dan berdiskusi dengan petani, agenda dilanjutkan dengan Deklarasi Pemilu Damai yang mengusung tema ‘Demokrasi Akel’ yang diprakarsai DPC GAMKI Minsel dan KPU Minsel.

“Dari nilai ini, kemudian kita bisa mendefinisikan deklarasi Pilkada Minsel 2024 yang diprakarsai oleh GAMKI Minsel dan KPU sebagai demokrasi khas Minsel yakni Demokrasi Akel. Artinya proses demokrasi yang mengusung makna dan arti filosofis dari akel sebagai sumber hidup dan penjaga wadah hidup orang Minahasa Selatan,” jelas Wuisan.

“Saya berharap, DPC GAMKI Minahasa Selatan melalui rangkaian kegiatan ini, kiranya dapat mendorong kembali semangat perjuangan para kader dalam melindungi kearifan lokal, dalam hal ini captikus, serta mengembangkan wawasan baru dan menjadi inspirasi kepada masyarakat secara umum,” harapnya.

“Artinya, proses pelaksanaan Pilkada Minsel 2024 dilangsungkan secara terhormat untuk memilih pemimpin yang akan menjaga dan melindungi Minsel selama lima tahun ke depan,” tutup Wuisan.

Dalam rangkaian kegiatan pleno perdana tersebut, turut dihadiri langsung Komisioner KPU Minahasa Selatan, Tomy Moga selaku ketua dan Sriwulan J. Sout selaku anggota, yang juga sebagai senior GAMKI.(Reinhard Loris)