Tomohon – Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tomohon menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Tahun 2024 bertajuk ‘Mahasiswa Penjaga Peradaban’. Agenda itu dilaksanakan di Wale Mapantik, Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Sabtu (12/10/24) – Minggu (13/10/24).
Terpantau, Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GMNI serta Perkenalan anggota.
Cantika Kalumata peserta PPAB GMNI Tomohon 2024, Mahasiswa Fakultas Teologi, Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) mengatakan, sangat bersyukur boleh menjadi bagian dari GMNI Tomohon.”Ada banyak hal yang saya dapatkan dalam mengikuti PPAB yang dilaksanakan kurang lebih selama dua hari,” ucap Kalumata.
Kata Kalumata, ia sempat merasa ragu untuk mengikuti organisasi GMNI.
“Pada saat pendaftaran sempat merasakan keraguan dalam hati saya. Karena saya berpikir, saya tidak bisa mngikuti organisasi ini dengan alasan saya adalah seseorang yang sangat pemalu dalam hal-hal seperti ini,” kata Kalumata.
Dijelaskannya, seiring berjalan waktu, pada akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti kegiatan PPAB yang dilaksanakan organisasi GMNI Tomohon, walaupun di dalam hati masih ada sedikit rasa ragu dan takut.
“Setelah penantian yang cukup lama akhirnya tiba pada PPAB yang di selenggarakan di Wale Mapantik. Ketika kegiatan telah di mulai disitulah saya langsung berpikir bahwa saya bisaa dan harus bisa melawan rasa malu dan takut,” jelas Kalumata.
“Ada banyak hal yang saya dapatkan pada saat pelaksanaan PPAB, dengan materi-materi yang telah di sampaikan oleh Sarinah Wulan dan Bung Leon Wilar,” sambungnya.
Menurutnya, dengan mengikuti PPAB, ia dapat mengetahui asal muasalnya penamaan Sarinah dan bertanggung jawab serta berpikir kritis sebagaimana menjadi seorang Mahasiswa.
“Tentunya saya merasa sangat senang ketika kita bersama-sama duduk dan berkumpul melingkar di api unggun yang telah disiapkan dan sambil membagikan cerita-cerita,” ungkapnya.
Kata Kalumata, kenangan dan kebersamaan saat itu mungkin tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
“Bagi saya kenangan dan kebersamaan saat itu mngkin tidak akan terulang di kemudian hari, dalam artian mungkin bisa terulang namun tidak lagi sebagai peserta PPAB. Bagi saya kenangan adalah hal yang abadi di dalam kehidupan saya, sungguh banyak hal yang saya dapatkan yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu per satu,” jelasnya.
Kepada bung dan sarinah serta senior GMNI Tomohon, Kalumata mengucapkan terima kasih banyak.
“Terima kasih banyak bung dan sarinah yang telah ambil bagian dalam PPAB 2024 yang dilaksanakan GMNI Tomohon,” kata Kalumata.
Ia berharap dengan waktu yang singkat ini, kita bisa menyalurkan aspirasi masyarakat dan memperjuangkan hak-hak rakyat.
“Saya berharap walaupun dengan pertemuan yang sangat singkat, namun kita memiliki 1 tekad dn tujuan untuk memperjuangkan hak’ rakyat dan menjadi penyalur aspirasi dari masyarakat,” harapnya.
“Sekali lagi saya menyampaikan banyak terimakasih kepada bung dan sarinah yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan banyak pemahaman dan banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, kiranya kita dapat berkmpul bersama dan berdiskusi bersama di lain waktu,” tutup Kalumata.
Senada disampaikan, Veronika Monika Tampinongkol, peserta PPAB GMNI Tomohon 2024, Mahasiswa Fakultas Teologi, Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) mengatakan, Tentunya sangat bersyukur sekali karena boleh bergabung dengan organisasi Gmni.
“Tentunya ada banyak hal yang boleh saya terima dari mengikuti kegiatan ini. Dan jujur sebenarnya ada rasa keraguan yang muncul dari hati bahkan pikiran, karena yang namanya organisasi tentu ada berbagai hal yg harus di pahami dan di mengerti,” ucap Tampinongkol.
“Meskipun hanya satu malam dua hari dilaksanakan, namun ada banyak hal yang saya dapatkan. Seperti saya katakan tadi, jujur memang saya orangnya tidak bisa cepat berpikir atau boleh dikatakan berpikir kritis dan bisa menyempatkan waktu untuk ikut dalam kegiatan ini karena yang terlintas di pikiran saya waktu itu dimana nantinya senior-senior nanti akan menunjuk secara tiba-tiba untuk bertanya dan mungkin saya tidak bisa jawab serta juga nanti jawaban saya tidak masuk di akal atau sesuai dengan pertanyaan,” sambungnya.
Kata Tampinongkol, Ia sempat merasa Insecure atau tidak nyaman dengan pertanyaan dan jawaban itu semua.”Bisa dikatakan saya sempat insecure dengan semua jawaban teman-teman lain seaat menyampaikan sesuatu dari pertanyaan senior-senior,” ungkapnya.
Menurutnya, teman-teman lain bisa menjawab pertanyaan dari senior-senior dengan perkataan yang teratur.
“Menurut saya teman-teman lain bisa menjawab pertanyaan yang di berikan senior-senior dengan kata-kata yang teratur, sedangkan saya masih dengan kata-kata yang terbata-bata atau tidak lancar saat menyampaikan sesuatu,” ujarnya.
Kepada bung dan sarinah serta senior GMNI Tomohon, Tampinongkol mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf kalau ada salah kata.
“Makasih banyak buat kakak-kakak yang selalu ada bagi kami selama kegiatan berlangsung, mohon maaf kalu ada kesalahan yang kami buat maupun membuat risi,” ucapnya.
“Saya berharap di organisasi GMNI ini bisa menjadi organisasi yang tetap bertumbuh, berkembang, tetap maju, solid, saling mendukung satu sama lain, serta harmonis dalam segala hal. Terima kasih akan kesan dalam dua hari satu malam ini,” tandasnya.(Reinhard Loris)