Jawab Persoalan Jurnalis, Komunitas Mapatik Gelar Pelatihan Jurnalistik

Tomohon – Pelatihan jurnalistik sangat penting bagi para jurnalis. Hal itu dituturkan Etzar Tulung, saat pelatihan menulis jurnalistik yang dilaksanakan secara daring lewat Google Meet oleh Komunitas Penulis Mapatik, Rabu (7/8/2024).

“Sebenarnya belajar itu tidak memandang tempat, waktu dan usia. Kapan saja dan di mana saja kita bisa belajar. Kalau ada tekad untuk terus belajar, itu pasti akan membawa berkat bagi kerja dan profesi kita,” kata Tulung.

Ia menjelaskan, pelatihan kali ini digelar Komunitas Penulis Mapatik untuk menjawab harapan itu.

“Kami di Komunitas Penulis Mapatik, melalui kesepakatan bersama dan dalam ikatan persaudaraan, melaksanakan pelatihan jurnalistik. Pelatihan seperti ini biasanya kami lakukan terus-menerus. Karena kenapa? Walau sudah berpengalaman sebagai jurnalis, sudah biasa melakukan wawancara di lapangan, menulis berita, kita harus tetap belajar berbagai hal tentang jurnalistik untuk menambah wawasan, termasuk teknis menulis berita,” ucap Tulung, jurnalis yang juga penggerak Komunitas Penulis Mapatik.

Etzar memberikan catatan kritis bagi dirinya dan kawan-kawan jurnalisnya yang lain. Hari ini, masih banyak dari mereka yang membuat karya jurnalistik tidak maksimal.

“Karena fakta hari ini, ada penilaian publik, masyarakat, pegiat media sosial, banyak jurnalis yang menulis tidak maksimal, masih banyak amburadul, masih banyak kekurangan dalam teknis menulis berita. Melihat itu, kami secara rutin menggelar pelatihan menulis agar supaya wawasan terkait karya jurnalistik akan semakin kuat. Cara menulis kita akan semakin baik, kesalahan teknis tidak akan kita ulang kembali,” ungkapnya.

Ditegaskan, pelatihan menulis secara rutin bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi persoalan yang kini membekap para jurnalis.

“Pelatihan menulis jadi solusi terbaik untuk mengatasi isu-isu miring yang kenyataan hari ini sering menyasar kita jurnalis. Kalau narasumber baca, lihat cara penulisan kita tidak sesuai ekspektasi, mereka akan menghindari kita,” terangnya.

“Untuk mengatasi rasa gelisah soal itu, kami terus gelar pelatihan. Intinya untuk menambah wawasan, menambah keterampilan, demi jurnalis dan karya jurnalistik yang lebih baik,” kuncinya.

Diketahui, hadir sebagai peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah para penulis dan jurnalis dari kota Bitung, kabupaten Bolaang Mongondow Timur, kabupaten Minahasa Utara, kabupaten Minahasa, kota Tomohon, bahkan dari kota Jakarta. Tampil sebagai narasumber, Director Komunitas Penulis Mapatik, Rikson Karundeng. (Reinhard Loris)