Tomohon – Peran jurnalis dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Tomohon tahun 2024 sangat penting. Pendapat itu disampaikan pegiat pemilihan umum (Pemilu), Leonard Wilar, di sela-sela kegiatan pelatihan menulis jurnalistik yang dilaksanakan secara daring lewat Google Meet oleh Komunitas Penulis Mapatik, Rabu (7/8/2024).
Kehadiran jurnalis dan media yang bisa dipercaya bisa menepis berbagai informasi tidak benar yang bertebaran di media sosial.
“Karena tahapan Pilkada itu panjang. Di masa itu banyak berita yang bertebaran di media sosial yang tidak jelas kebenarannya. Tujuan teman-teman jurnalis dalam mendukung suksesnya Pilkada bukan hanya soal siapa yang terpilih baru dibilang sukses. Hal penting juga, Pilkada sukses kalau kita, teman-tema kita, keluarga kita tidak terpecah,” kata Wilar.
Jurnalis yang juga penggerak Komunitas Penulis Mapatik ini menilai, di dunia media sosial kini banyak bertebaran kampanye hitam.
“Kampanye hitam itu biasanya lewat tulisan, video, dan media hoaks. Peran penting para jurnalis adalah mengekspos berita yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, di mana pembaca boleh membaca informasinya dan tidak ada unsur memecah belah. Terlebih khusus informasi yang disajikan dapat mencerdaskan pembaca,” terangnya.
“Apalagi dalam tahapan Pilkada, biasanya ada euforia. Kadang nalar pembaca langsung menerima mentah-mentah soal berita tentang lawan politik. Sekalipun itu hoaks,” sambungnya.
Ditegaskan, urgensi kerja jurnalistik untuk menyukseskan Pilkada bukan hanya siapa yang terpilih baru sukses. Tapi bagaimana walau warga Tomohon banyak perbedaan, namun tidak akan terpecah belah.
“Sekarang ada tetangga yang sudah saling bermusuhan. Itu bukan sukses, tapi ada kegagalan dalam ruang-ruang demokrasi. Demokrasi itu tentu baik jika tidak memecah belah. Peran jurnalis untuk meluruskan kabar bohong menjadi benar, sehingga mencegah perpecahan,” tandas Wilar. (Reinhard Loris)