manguninews.com

Peringati Sumpah Pemuda, SMKS PP GMIM Tomohon Perlu Perhatian Yayasan

Tomohon – Sesuai dengan edaran Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), setiap sekolah harus melakukan upacara dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda. Salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Pertanian Pembangunan (PP) GMIM Tomohon dibawah naungan Yayasan Ds. A.Z.R. Wenas.

Hal itu diungkapkan, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Sekolah (Kepsek), Steven Christian Rantung, S.Pd., kepada sejumlah media diruangan Kepsek, Senin (28/10/24).

“Memang di hari Sumpah Pemuda ini, sekolah kami berencana akan melaksanakan satu kali dengan hari ulang tahun sekolah. Tetapi yang pertama, kami itu tidak bisa buat acara yang berlebihan, dikarenakan memang saat ini kami masih menunggu dana dari yayasan,” ucap Rantung

Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini SMKS PP GMIM Tomohon akan menerima Surat Keputusan (SK) terkait penjabat Kepsek yang baru.

“Dalam waktu dekat ini kami akan menerima SK terkait jabatan Kepsek yang baru. Apakah itu dari luar atau dari dalam sekolah yang akan diusulkan untuk menjadi Kepsek yang baru, kami tidak tahu,” ucapnya.

Proses Belajar Siswa SMKS PP GMIM Tomohon

Kata Rantung, mereka tidak bisa mengeksekusi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan admistrasi.

“Kami tidak bisa mengeksekusi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan administrasinya, contoh pengurusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Secara tersistem itu semua masih pakai nama Kepsek yang lama, otomatis kami pun mau mengeluarkan uang agak menjadi terkendala, sedangkan siswa kami tidak banyak,” Kata Rantung.

“Ketika membuat kegiatan yang biayanya sangat besar otomatis tidak bisa mengandalkan dari kami saja sedangkan ka saja disini tidak ada tunjangannya, contohnya Kepsek tidak ada tunjangannya jadi kami hanya bergantung pada gaji kami saja,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, ada beberapa kegiatan yang sudah di rancang sejak tahun-tahun sebelumnya, tapi masih terkendala dalam admistrasi.

“Memang ada beberapa kegiatan yang sudah kami rancang dari tahun-tahun sebelumnya, dimana seharusnya memang dana ini sudah ada. Tapi memang menjadi salah satu kendala yaitu legalitas, kita tidak bisa mau ambil karena itu kewenangan pemilik nama yang lama. Jadi didalam pembiayaan ini kami agak terkendala sehingga kami membatasi beberapa kegiatan sekolah,” jelas Rantung.

“Seharusnya dalam momentum hari sumpah pemuda akan ada kegiatan-kegiatan, tetapi kami memfokuskan nanti dilaksanakan di hari Jumat 1 November yang bertempatan dengan perayaan hari ulang tahun sekolah kami. Tetapi setelah kami pikir-pikir kembali kami tidak bisa buat acara-acara yang extra yang di luar Rencana Anggaran Pelaksanaan Sekolah (RAPS) yang sudah dianggarkan,” ujarnya.

menurutnya, saat ini sekolah hanya melaksanakan kegiatan dengan mencari alternatif yang mudah dan murah.

“Jadi alternatifnya hanya dengan mencari yang mudah atau murah, contohnya melaksanakan kegiatan di kolam renang, kemudian ada lomba-lomba agustusan dimana hadiahnya akan diberikan sekaligus di tanggal satu november nanti, jadi untuk kegiatan-kegiatan hari sumpah pemuda ini kami belum melaksanakan kegiatan berlebihan karena perlu ada biaya yang sangat besar,” tandasnya. (Reinhard Loris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *