‘Preman Kampung’ Bagikan Ratusan Masker Kain, Masyarakat Sindir Pemerintah

MANGUNINEWS.COM, Mandolang – “Jangan menilai buku hanya dari sampulnya.” Begitu kata warga Desa Koha raya, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, ketika melihat seorang ‘preman kampung’ membagi-bagikan masker gratis ke masyarakat.

Orang-orang sebenarnya heboh saat melihat akun facebook bernama Andrey Tumewu, menawarkan ke masyarakat alat pelindung tersebut secara gratis. Ada yang tertawa, ada juga yang melontarkan sindiran.

Mereka tidak percaya, sosok yang biasa disapa ‘Andy Maut’, kembaran dari ‘Ando Otot Kawat’ itu, tiba-tiba jadi ‘malaikat’. Masyarakat kenal betul siapa manusia yang satu ini. Hal pasti, dia bukan politisi, apalagi figur yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Tak berselang lama, reaksi warga Koha Raya berubah. Satu per satu postingan ucapan terima kasih mulai beredar di dunia maya. Kata-kata itu disertai foto bersama Andy yang baru membagikan masker ke keluarga mereka.

Sejak Minggu (12/4) sampai Senin (13/4), mulai sore hingga malam hari, Andy keliling kampung membagikan masker.

“Sejak ditetapkan oleh Presiden RI pada tanggal 5 April 2020, bahwa seluruh warga Indonesia wajib menggunakan masker dalam situasi pandemi Covid-19, kenyataanya tidak atau belum semua orang menggunakan masker. Selain soal kesadaran yang masih lemah tapi juga kelangkaan masker. Kalau pun ada, seharga dengan satu liter beras. Itu membuat banyak orang mengabaikannya,” ungkap Andy, Selasa (14/4).

Ia menilai, realitas tersebut merupakan sebuah masalah. Apalagi kaum rentan seperti lanjut usia (lansia) dan para pekerja yang setiap hari harus keluar rumah seperti dirinya.

“Ini berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang sekitar karena akan berpotensi tinggi tertular Covid-19. Karena jika saya menggunakan masker dan orang lain tidak pakai, saya pikir kita akan sama-sama punya resiko tinggi tertular virus mematikan ini,” jelas Tumewu sembari menegaskan alasannya kenapa membagikan masker ke lansia dan orang-orang Koha Raya yang setiap hari terpaksa harus keluar kampung untuk bekerja.

Selain itu, menurut Andy, aksi yang ia lakukan bertujuan untuk mendorong pemerintah agar berinisiatif melindungi rakyatnya terlebih dahulu, tanpa menunggu bantuan dari pemerintah pusat.

“Dana untuk membeli masker menggunakan gaji saya sebagai sales salah satu perusahaan rokok di Sulut. Setiap hari saya bekerja membawa motor box rokok yang juga kadang dipandang sebelah mata oleh banyak orang,” tutur Andy.

Ia mengaku sangat gembira, karena banyak yang merasa bersyukur dan sangat terbantukan dengan apa yang dia lakukan.

“Yah, torang cuma manusia, ba trima kase jo pa Tuhan yang punya samua. Kita cuma jadi depe saluran berkat,” ucap pria bernama lengkap Andrey Finsensius Tumewu ini.

Melihat gerakan yang diperagakan Tumewu, tak sedikit warga yang berucap kagum, sekaligus memberikan apresiasi.

“Ini baru bilang. Orang sederhana tapi mampu berbagi untuk masyarakat Desa Koha. Sementara pamarentah cuma berlomba pasang baliho, masih ada rakyat jelata yang mau berbagi,” sebut Nando Koraag.

“Makase banya Andy, so berbage akang masker gratis pa kita pe mama deng papa. Tuhan memberkati. Patut dicontoh,” kata Gisella Pantow.

Mereka meminta agar Andy tidak dibully karena aksinya. Jangan melihat penampilan, tapi lihat hatinya.

“Jang lia depa tato, lia depe hati. Kal ada barang lima orang bagini di kampung, mo aman samua torang,” ungkap warga yang baru menerima masker dari Andy. (Rikson Karundeng)