MANGUNINEWS.COM, Amurang – Tiga warga Desa Tokin Baru, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), tertimbun di terowongan 13, lokasi PT Sumber Energi Jaya (SEJ), Kamis (18/03/2021), sekitar pukul 17.30 Wita .
Terowongan atau terowongan yang longsor tersebut merupakan yang merupakan yang sudah tidak digarap lagi dan lokasi telah dilakukan penutupan oleh pihak PT SEJ. Para penambang yang melakukan aktivitas di area tersebut, tidak sepengetahuan dari pihak PT SEJ.
“Tempat kejadian perkara (TKP) di terowongan 13, lokasi PT SEJ, Desa Karimbow, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan. Dimana tiga warga yang disinyalir merupakan penambang pembohong warga Desa Tokin Baru, tertimbun di terowongan 13, ”terang Kasat Intelkam Polres Minsel, AKP Jose Trisko.
Warga yang tertimbun di dalam terowongan 13 ini, Yanni Lombok (45), Melky Karuh (37) dan Decky Kumayas (60).
“Untuk warga atas nama Decky Kumayas, ditemukan selamat namun mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanan dan sudah dilakukan perawatan oleh petugas medis PT SEJ. Sementara untuk dua warga lainnya masih dalam terowongan, ”tambah AKP Trisko.
Keterangan dari saksi, Jendry Umboh (21), warga Desa Tokin Baru, bahwa ia bersama dengan kurang lebih tiga belas orang penambang lainnya melakukan penambangan emas secara ilegal di lokasi IUP milik PT SEJ dari pukul 17.00 Wita, sampai pelaksanaan longsoran material batuan pada pukul 17.30 Wita.
Saksi suara yang mendengar batuan jatuh di terowongan, kemudian bersama penambang lainnya mengecek tempat-tempat longsoran tersebut. Saksi melihat Melky Karuh dan Yanni Lombok, sudah tertimbun material batu di dalam terowongan yang berjarak kurang lebih 200 meter dari pintu masuk terowongan.
Pihak pemerintah dan masyarakat Desa Tokin, berkoordinasi dengan manajemen PT SEJ, untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertimbun di dalam terowongan 13, serta membuka kembali akses pintu terowongan lainnya yang memiliki tembusan ke terowongan 13 dengan menggunakan alat berat excavator.
Pada pukul 20.40 Wita, proses evakuasi menggunakan alat berat telah dilakukan untuk membuka akses pintu terowongan 3, yang mempunyai tembusan ke terowongan 13. Setelah akses terowongan terbuka, didapati bahwa korban Yanni Lombok dan Melky Karuh telah meninggal dunia, dengan cara tertindih bebatuan besar .
“Proses evakuasi terhadap kedua korban masih menunggu kedatangan Tim Basarnas Kabupaten Minsel, karena keterbatasan sumber daya manusia yang terampil serta peralatan evakuasi untuk memindahkan bebatuan besar akibat longsoran,” ungkap Kasat Intelkam.
Proses evakuasi gabungan unsur gabungan Polri 29 personel, TNI 5 personel, Basarnas 8 personel, 30 masyarakat relawan dan Pol PP 5 personel. Proses evakuasi diketahui hari ini.
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP S. Norman Sitindaon, SIK, menyatakan rasa prihatin atas kejadian ini, seraya mengimbau kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas penambangan ilegal.
“Resikonya tinggi, nyawa taruhannya. Olehnya kami terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan nekat melakukan aktivitas penambangan liar. It is an it is an action to hukum, juga keselamatan jiwa warga, ”imbau Kapolres Minsel saat dikonfirmasi manguninews.com melalui Humas Res Minsel, Jumat (19/3/2021).
Penulis: Denny Pongajow