Data Penerima Bantuan di Manado Berpolemik, Bang Ai Minta Kedepankan Kemanusiaan

MANGUNINEWS.COM, Manado – Pengumuman penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19 di Kota Manado, sudah dimulai sejak Jumat (17/4) kemarin, sampai Sabtu (18/4) hari ini. Pasca informasi itu beredar ke publik, banyak gejolak terjadi masyarakat. Hal tersebut, memunculkan berbagai tanggapan kurang mengenakan dari publik.

Wakil Walikota Manado masa bakti 2010-2015, Harley Mangindaan pun sedikit mengemukakan pandangannya sebagai orang yang pernah terlibat dalam kegiatan pemerintahan kota ini.

“Langkah yang diambil pemerintah pusat, melalui satgas Covid-19 bersama kementerian terkait adalah herd immunity (kekebalan kelompok). Hal itu mengharuskan masyarakat menerima asupan nutrisi yang baik,” ujar Bang Ai, sapaan akrabnya.

Mangindaan melanjutkan, masalahnya anjuran harus di rumah saja guna memutus mata rantai virus corona, membuat masyarakat sudah tidak melakukan rutinitas pekerjaan seperti biasanya. Dampaknya, dapur rumah sulit untuk diasapi.

“Menjamin cadangan pangan daerah saja sudah terjamin, apalagi akan mendapatkan distribusi berupa beberapa bantuan, jelas membuat masyarakat senang,” ujarnya.

Ia menilai, masalah baru bisa muncul jika dari segi pendataan sampai pada pembagian, tidak merata atau cenderung tebang pilih. Menurut Bang Ai, kurang lebih itulah problematika yang terjadi sekarang.

“Baiknya, bagi para Kepala Lingkungan selaku pendata lapangan, Dinas Sosial sang pengelola data base sekaligus verifikator, juga harus mengedepankan rasa kemanusiaan. Tinggalkan sejenak selimut kepentingan bernuansa politik praktis,” tambahnya.

Sebagai praktisi ekonomi Mangindaan mengatakan, banyak hal yang pemerintah kota harus hadapi setelah Covid-19, yakni resesi.

“Apa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) kita mampu bertahan? Kemudian langkah taktis yang bagaimana akan diambil oleh pihak Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kota?” kata alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat ini.

Menurutnya virus corona bukan cuma sekedar ancaman kesehatan semata, melainkan “nation threat”. Imbasnya pada kondisi ekonomi masyarakat segala lapisan. (Tim Man)