Pegiat Kepemiluan Bahas Persolan Politik Aliran di Rakor Bawaslu

Ferry Liando

MANGUNINEWS.COM, Manado – Politik aliran menyeruak di pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Sulawesi Utara (Sulut). Persoalan ini ikut diseriusi dalam kegiatan rapat koordinasi (Rakor) bersama stakeholder dan organisasi kepemudaan terkait integritas dan ramah lingkungan pada pemilihan gubernur, bupati dan wali kota  tahun 2020 di Provinsi Sulut, yang digelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut, Selasa (17/11), di Best Western The Lagoon Hotel, Manado.

Peneliti isu-isu kepemiluan di Indonesia, Ferry Daud Liando, dalam materinya menyampaikan jika di Sulut ada potensi terjadinya kompetisi tim doa. Hal itu karena masing-masing pasangan calon (paslon) ada tim doanya.

“Sekarang kalau semua berdoa, kepada Tuhan yang mana mereka berdoa? Ini fenomena baru. Terjadi kompetisi antar kelompok-kelompok keagamaan untuk menjadi tim doa terhadap paslon,” kata Liando.

Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini menyebutkan, sebagai tokoh agama seharusnya tetap menjaga independensi. Itu perlu dilakukan sebab mereka memiliki umat yang di dalamnya berbeda-beda pilihan.

“Sebenarnya saya tidak setuju tokoh agama itu terlibat politik. Karena mereka memiliki umat. Ini yang membuat perpecahan. Sebab jemaat itu punya pilihan berbeda-beda. Sering terjadi perpecahan dalam gereja karena tidak netralnya tokoh agama,” tandasnya. (Yonatan Kembuan)